kau begitu nyata saat kata-kata itu terukir tegas menggambarkan perasaanmu.
membuatku yakin bahwa memang kau untukku.
menguatkan hati untuk tetap berharap akan kebersamaan.
dan dapat mencintaimu dengan kelengkapan panca indra ku.
mendengar suaramu dengan telingaku.
menyentuh jemarimu dengan jemariku.
mencium aroma keindahan dari tubuhmu.
melihat indahnya parasmu dengan mataku.
dan merasakan setiap keindahan yg tuhan berikan pada sosokmu.
namun aku tersadar, kau masih hanya sekedar angan.
meski perasaanmu begitu nyata terhadapku, sosokmu tak pernah hadir.
aku terperangkap dalam kebimbangan, menentukan nyata atau tidaknya sosokmu itu.
aku terjebak oleh perasaan yang terkadang membutakan logika ku.
dan..
bila memang tidak ada tempat yang bisa kita tuju untuk menyatukan perasaan dan raga kita menjadi sebuah hal yang disebut 'nyata' .
maka biarkanlah aku berpaling kali ini.
biarkanlah aku tak sanggup lagi meyakinkan diriku akan hadirnya sosokmu yang tak juga ku rasakan.
aku hampa..
dan terus seperti ini..
sebelum perasaanmu, dan perasaanku..
bermanisfestasi menjadi sesuatu yang dapat dirasakan oleh seluruh panca indra-ku....