" adit?...."
" hey, kamu?.."
"my god.. sudah lama sekali.."
"ya, laila.. apa kabar..?"
" baik, kamu gimana..?"
"aku baik alhamdulilah, bagaimana kalau kita ngobrol sebentar sambil minum kopi?.."
"hmm, maaf tapi aku tak sendirian, aku bersama suami ku yg sedang ke toilet.."
"oh ya, baiklah kalau begitu.."
"aku harus pergi dit, bye.."
"laila..."
"iya?.."
"boleh aku minta..."
"oh iya, ini kartu namaku.."
"ah tidak, aku lupa aku juga sedang terburu-buru.."
"dit?.."
"aku harus pergi laila.."
"okey dit kalau begitu, bye..."
aku tidak benar-benar berlalu saat ku katakan aku harus segera pergi, tapi laila langsung memutar badannya dan pergi, sambil melihat punggungnya aku terdiam sampai laila benar-benar berlalu. ada rasa yang tak pernah selesai diantara kita, ada kenyataan yang sampai kapanpun aku tidak bisa membantahnya bahwa aku, pernah mencintaimu, dan kita pernah saling berbagi dalam kebahagiaan. waktupun seakan tak mengerti untuk sejenak saja hati ini mengenang perasaan yang takpernah selesai antara aku dan laila. pertemuan itu adalah kesempatan kami untuk kembali bertemu walaupun aku tidak benar-benar menikmati setiap detik dari percakapan kami. karena sekarang kita berada pada kebahagiaan kita masing-masing.
"dit.. ayo pulang.."
seseorang memanggilku dari belakang sana, itu istriku baru saja dari toilet dengan senyumnya yang tak pernah berubah mengajakku untuk kembali pulang..
(inspired by: here i am)