2011 september 1st .
ini tentang gue dan seribu badai yang seolah olah menerpa hati gue. masalah, cobaan dateng silih berganti, mungkin kita emang sama sama keras kepala, kita sama sama lahir di bulan november yang menurut zodiak emang keras kepala, setiap masalah seolah-olah ga ada penyeselesaiannya, buntu, blank, entah kemana arahnya. kita sama sama labil, kita ga pernah bener bener bijak kalo nyelesain masalah, selalu emosi dulu yang dateng sebelum badai, ga jarang si pelangi muncul setelah badai, tapi harus sampe kapan terus terusan ada badai? entah di badai yang keberapa semua ini terhenti dan berakhir. badai-pelangi-badai-pelangi gitu terus, kenapa engga pelangi-pelangi-pelangi-badai-pelangi setidaknya pelanginya lebih banyak. hump. gue ga tau ini pantas atau tidak buat di perjuangin. gue udah janji karena gue pernah salah, janji itu yang bikin gue bertahan sama badai badai ini. kata kata yang ada di otak gue :
luka ditubuh dapat terobati.
namun penyesalan takkan terganti saat luka menjadi abadi.
kesempatan kedua yang datang tak seindah saat pertama kali.
hati ini seakan mengabdi pada tuan yang tak mengakui.
sendiri mengucap setia.
sendiri memakan takdir.
badai yang datang adalah raungan hati yang seakan memaksa untuk mengerti.
mengerti tentang hakekat yang sesungguhnya.
tetang apa dan harus bagaimana hati ini memutuskan sesuatu yang sangat absurd.
memaksa untuk mendekati kedewasaan.
bersikap lebih masuk akal dan beralasan.
maka berakhirlah jika memang harus.
karena hidup berjalan terus..