aku ingin menjadi hening di tengah petir badai yang mendera hatimu,
aku ingin menjadi terang di antara jelaga pekat yang menyelimuti pikiranmu,
aku ingin menjadi sehelai kain yang membasuh tangis dan menutup lukamu,
aku ingin menjadi harapan di saat asa tak dapat lagi bertahan,
aku ingin menjadi udara yang terus kau hirup hingga usia tak dapat lagi berlanjut.
dan aku ingin menjadi sepenuhnya diriku untuk mencintaimu hingga ajal menjemput.
setiap tangis yang kau rasa, adalah tusukkan pedang yang menembus tepat di hatiku.
setiap air mata yang menetes adalah racun kegagalan yang membinasakan hatiku.
aku tidak ingin menjadi sedih yang merusak bahagiamu,
aku tidak ingin menjadi gemuruh di tenangnya hatimu,
aku tidak ingin menjadi badai yang memporak porandakan taman hatimu,
aku mencintaimu, seperti awan yang membawa hujan untuk dataran tandus yang mencekam,
aku mencintaimu, seperti cahaya menerangi setiap sudut yang gelap,
aku mencitaimu, seperti udara segar yang angin tiupkan membawa kesejukan di tengah sesak yang mencekik.
maka tersenyumlah untukku, bahagialah bersamaku, kita lalui semua jalan yang terjal, semua situasi yang menceraikan, dan semua badai yang menghadang, kau dan aku menatap bahagia, tumbuh tua bersama...
adytia dharmawan